Wacana dalam bahasa Indonesia
1. Pengertian Wacana
Wacana adalah rentetan kalimat yang saling berkaitan dan menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi lainnya di dalam kesatuan makna (semantis) antarbagian di dalam suatu bangun bahasa. Wacana merupakan satuan bahasa terlengkap dan utuh karena setiap bagian di dalam wacana itu berhubungan secara padu. Wacana di dalam kebahasaan menempati hierarki teratas karena merupakan satuan gramatikal tertinggi dan terbesar. Wacana dapat berupa kata, kalimat, paragraf, atau karangan utuh yang lebih besar, seperti buku atau artikel yang berisi amanat lengkap. Kata yang digunakan dalam wacana haruslah berpotensi sebagai kalimat, bukan kata yang lepas konteks. Wacana amat bergantung pada keutuhan unsur makna dan konteks yang melingkupinya.
2. Jenis-Jenis Wacana
Berdasarkan jenis dan bentuknya, wacana dapat
dibedakan menjadi 5, yaitu wacana narasi, deskripsi, eksposisi,
argumentatif, dan persuasi.
a. Narasi / carita
Narasi ialah sebuah cerita yang bisa didasarkan
pada urutan suatu peristiwa atau kejadian. Dan narasi juga dapat berbentuk
narasi imajinatif dan narasi ekspositarisYang paling penting dalan unsur-unsur
narasi adalah kejadian, konflik, tokoh, alur, plot, dan latar yang terdiri atas
latar waktu, suasana dan tempat.
Contoh:
Hafiz terkejut mendengar suara kemenakannya itu. Dengan segera ditariknya tali timba pengangkat tanah, tempat Abdullah bergantung. Ketika itu tampaklah oleh Hafiz mata air berbusa-busa naik ke atas dengan cepat, besar, dan jernih.
Hafiz terkejut mendengar suara kemenakannya itu. Dengan segera ditariknya tali timba pengangkat tanah, tempat Abdullah bergantung. Ketika itu tampaklah oleh Hafiz mata air berbusa-busa naik ke atas dengan cepat, besar, dan jernih.
b. Deskripsi / gambaran
Karangan deskripsi adalah sebuah kerangan yang
dapat menggambarkan sesuatu atau objek berdasarkan hasil dari pengamatan,
perasaan, dan pengalaman dari penulis.
Agar deskripsi dapat mencapai sebuah kesan yang
sangat baik atau sempurna bagi pembacanya, penulis harus mengamati dan
merinci objek dengan kesan, fakta, dan citraan. Dari sefar objeknya deskripsi
dapat dibedakan dalam du amacam, yaitu deskripsi deskripsi faktual/ ekspositaris
dan Imajimatif/Impresionis.
Contoh: :
Malam itu indah sekali. Bintang-bintang di langit berkerlap-kerlip memancarkan cahaya. Udara dingin menusuk kulit. Sesekali terdengar suara jangkrik mengusik sepinya malam.
Malam itu indah sekali. Bintang-bintang di langit berkerlap-kerlip memancarkan cahaya. Udara dingin menusuk kulit. Sesekali terdengar suara jangkrik mengusik sepinya malam.
c. Eksposisi / paparan
Eksposisi ialah sebuah karangan yang menjelaskan
atau menerangkan karangan dengan terperinci (memaparkan) sesuatu bertujuan agar
dapat memberikan sebuah informasi dan dapat memperluas ilmu dan
pengetahuan bagi setiap pembacanya. Karangan yang menjelaskan atau
menerangkan (eksposisi) biasanya dipakai pada sebuah karya-karya ilmiah seperti
makalah-makalah, artikel ilmiah,untuk seminar, simposium, atau penataran.
Dalam tahapan-tahapan menulis sebuah eksposisi,
yang harus di lakukan yaitu dengan menentukan objek pengamatan, juga menentukan
tujuan dua pola penyajian eksposisi, dengan mengumpulkan bahan atau data,
menyusun sebuah kerangka karangan, dan juga melakukan pengembangan kerangka
menjadi sebuah karangan. Dalam pengembangan kerangka karangan bentuk eksposisi
dapat berpola penyajian urutan topik, urutan kelimaks dan antiklimaks.
Contoh: :
Membaca intensif merupakan kegiatan membaca secara teliti atau membaca secara saksama bacaan berupa teks. Tujuan membaca dengan cara ini untuk mendapatkan pemahaman isi bacaan secara tepat dan rinci. Misalnya, mengetahui hal-hal yang diperlukan.
Membaca intensif merupakan kegiatan membaca secara teliti atau membaca secara saksama bacaan berupa teks. Tujuan membaca dengan cara ini untuk mendapatkan pemahaman isi bacaan secara tepat dan rinci. Misalnya, mengetahui hal-hal yang diperlukan.
d. Argumentasi / pendapat
Argumentasi ialah sebuah karangan berisikan
pendapat, sikap, ataupun penilaian terhadap hal-hal yang disertkan dengan
bukti-bukti, alasan dan peryataan-pernyataan yang dapat diterima oleh akal
(logis). Adapun tujuan sebuah karangan argumentasi ialah berusaha agar dapat
meyakinkan seorang pembaca akan sebuah kebenaran dari pengarangnya.
Contoh: :
Air yang tergenang seperti di kaleng-kaleng bekas dan di selokan harus dibersihkan. Air yang tergenang itu tidak boleh dibiarkan karena akan menjadi sarang nyamuk. Nyamuk akan bertelur dan berkembang biak di genangan air tersebut.
Air yang tergenang seperti di kaleng-kaleng bekas dan di selokan harus dibersihkan. Air yang tergenang itu tidak boleh dibiarkan karena akan menjadi sarang nyamuk. Nyamuk akan bertelur dan berkembang biak di genangan air tersebut.
e.
Persuasi
/ Ajakan
Karangan yang berisi imbauan atau ajakan kepada orang-orang tertentu, kelompok, atau masyarakat tentang sesuatu. Agar hal yang disampaikan itu dapat mempengaruhi orang lain, harus pula disertai penjelasan dan fakta.
Contoh: :
Penggunaan pestisida dan pupuk kimia untuk tanaman dalam jangka waktu lama tidak lagi menyuburkan tanaman dan memberantas hama. Pestisida justru dapat mencemari lingkungan dan menjadikan tanah lebih keras sehingga perlu pengolahan dengan biaya yang tinggi. Oleh sebab itu, hindarilah penggunaan pestisida secara berlebihan.
Penggunaan pestisida dan pupuk kimia untuk tanaman dalam jangka waktu lama tidak lagi menyuburkan tanaman dan memberantas hama. Pestisida justru dapat mencemari lingkungan dan menjadikan tanah lebih keras sehingga perlu pengolahan dengan biaya yang tinggi. Oleh sebab itu, hindarilah penggunaan pestisida secara berlebihan.
Berikut ini contoh wacana yang perlu di
pahami:
Contoh wacana pendek:
- Awas! kabel tetangan tinggi
- Exit ( pintu keluar)
Contoh wacana panjang:
- Di
halaman rumah kami telah berubah menjadi pemandangan yang hijau, di
halaman depan ditanami berbagai jenis bunga yang sanagat indah. sperti:
bunga melati, kamboja, matahari, anggrek, kuping gajah dan lain-lain. Dan
ada juga di samping pekarangan rumah yang di tanami kebutuhan sehari-hari,
speti: capai, terong, tomat, maupun singkong.
Kelebihan bunga dan kebuituhan sehari-hari yakni dapat dijual, seperti anggek, melati, cabai, terong da yang lainnya.
- Disekolahku demikian padatnya kegiatan-kegiatan yang harus aku ikuti, Dari hari senin- sabtu aku masuk pukul 07.15. Agar aku tida terlambat aku berangkat pukul 06.45 dan bangun pukul 04.45. Setelah bangun aku mandi, lalu sholat subuh.Kemudian menyiapkan peralatan sekolahku, agar tidak tergesa-gesa ataupun tertinggal saat berngkat ke sekolah. Setelah selesai aku menyempatkan untuk nelajar sejenak untuk mata pelajaran yang akan aku pelajari nanti disekolah. Selesai belajar lalu aku berganti baju seragam sekolah dan sarapan pagi. setelah semoanya selsesai lalu aku berpamitan dengan orang tuaku untuk berangkat ke sekolah agar ilmu yang aku dapat nanti dapat bermanfaat dan berguna bagi diriku dimasa depan nanti.
No comments:
Post a Comment